Sabtu, 29 Januari 2022 11:09 WIB
Indah kemala sari IX.4
Cermin Pembawa Petaka
Di sebuah desa ada seorang pemuda miskin yang bernama Husen. Ia tinggal sendirian di gubuk kecil yang dibangun nya sendiri , jika kalian bertanya kemana pergi nya orang tua Husen ? jawaban nya adalah orang tua nya sudah meninggal semenjak husen berumur 5 tahun karna terserang suatu wabah penyakit.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup nya husen bekerja diladang orang lain sebagai buruh tani , tak jarang pula ia kerap mencari kayu bakar lalu dijual kembali untuk menambah pemasokan nya , karena jika husen mengharap kan upah dari buruh nya itu pasti tidak akan cukup bagi nya . Meskipun seperti itu husen tidak pernah mengeluh.
Husen memiliki seorang sahabat yang sangat baik hati bernama Satria , ia merupakan anak sematawayang seorang raja ,yang kelak ia akan menjadi raja penerus ayah nya . Husen dan Satria sudah berteman sejak mereka berumur 10 tahun jadi pertemanan mereka sudah terjalin sekitar 15 tahun .
Di siang hari Satria mengunjungi Husen yang sedang bekerja di ladang nya pak bejo . Ia berniat ingin menemani husen bekerja , karna ia tidak ingin Husen merasa bosan ketika bekerja . Namun satria teringat satu hal
“ Husen kau tau ? Akan ada keduri besar besaran dikampung sebelah , apakah kau ingin ikut ?” tanya satria kepada husen .
“ahh kau tau kan , kalau aku itu sangat sibuk bekerja, jadi aku tidak mungkin memiliki waktu untuk hal semacam itu .” jawab husen
“ nah pekerjaan ku sudah selesai di ladang, sekarang tinggal mencari kayu bakar. Hei satria apa kau ingin ikut dengan ku ?” ucap husen sambil memberes kan barang nya .
“ ckk, kau tidak asik husen , tapi baik lah “.
Husen dan satria pun segera pergi ke hutan untuk mencari kayu bakar . Namun ditengah jalan satria masih memikir kan cara bagaimana untuk mengajak Husen ke acara keduri tersebut. Karna ia berpikir sahabat satu nya itu perlu hiburan agar dapat mengurangi stres nya . Bahkan saking serius nya satria memikirkan hal tersebut ia tidak sadar kalau ia telah melamun dan tertinggal agak jauh dibelakang Husen , untung Husen menyadarinya karna tidak ada suara langkah kaki yang mengikuti nya dari belakang. Ia menoleh kebelakang dan menemukan Satria yang sedang melamun .
“ooiii Satria, kenapa kau malah melamun di tengah jalan ha?? Apa kau ingin ku tinggal?” teriak Husen kepada Satria. Satria yang tersadar dari lamunan nya pun segera menyusul Husen “ heii Husen tunggu aku “ kata satria sambil berlari menyusul Husen.
Sekarang mereka berdua sedang memungut kayu yang bagus untuk dijual , namun disela kegiatan, Satria masih berusaha membujuk Husen untuk ikut dengan nya ke acara tersebut.
“ohh ayolah Husen, kau harus ikut lagian ini juga tidak akan membuat mu rugi , kau tinggal hanya hadir di acara tersebut dan itu dapat juga mengurangi beban pikiran mu , coba kau ingat kapan terakhir kali kau pergi ke acara-acara tersebut?” bujuk satria yang berusaha meyakin kan husen. Sehingga membuat Husen memberhentikan kegiatan nya tersebut, karna apa yang dikatakan satria itu ada benar nya juga. ia pun setuju untuk menghadiri acara tersebut.
“baiklah aku akan ikut ,tapi aku tidak bisa berlama-lama ditempat tersebut, bagaimana?” ucap Husen.
“baiklah tidak apa yang penting kau ikut, oiya ingat acar tersebut di adakan lusa,kita berangkat menjelang matahari terbenam karna acara nya malam hari. Jangan terlambat ya karna aku akan menunggumu di perbatasan.” Kata satria
Setelah percakapan tersebut mereka berdua pun segera pergi untuk pulang karna hari mulai menjelang petang dan kayu yang mereka kumpul kan sudah cukup banyak.
Akhir nya hari yang dinanti pun tiba. Sedari tadi siang Husen nampak sibuk dengan persiapan nya untuk menghadiri acara tersebut , karna bagaimana pun acara tersebut pasti banyak di hadiri oleh orang-orang yang sudah pasti nya dari kalangan berada , ia pun menyiap kan segala sesuatu dengan rapi .
Menjelang sore Husen sudah siap ,ia memakai pakaian ayah nya yang masih tampak bagus ia juga menyisir rambut nya serapi mungkin . Setelah semua nya selesai Husen mulai pergi ketempat perbatasan seperti apa yang sudah dijanjikan nya dengan Satria .
Setelah sampai diperbatasan ia melihat Satria sudah menunggu nya dengan kereta yang terletak di samping nya . Tapi yang membuat nya tercengang adalah penampilan Satria yang sangat sempurna yang sudah pasti pakaian tersebut sangat mahal dan bagus sehingga membuat Satria yang sudah tampan sebelum nya menjadi sangat tampan, hal itu pula yang membuat Husen menjadi tidak percaya diri. Tapi perkataan Satria membuat semangat Husen semangat kembali.
“ heii Satria kau terlihat tampak gagah dengan pakaian itu. Ayo sebaik nya kita harus cepat pergi , kalau tidak nanti kita terlambat,” kata Satria. Husen yang mendengar pun segera pergi menuju Satria dan mereka pun berangkat dengan menggunakan kereta tersebut
Setelah sampai di tempat tujuan Husen melihat banyak sekali orang yang hadir khusus nya anak-anak saudagar kaya maupun raja , mereka tampak memukau kali ini . Namun Husen tetap coba optimis dan mencoba menikmati acara tersebut.
Namu ditenagah-tengah acara. Tiba-tiba ada sekelompok orang yang menghampiri Husen dan Satria . Ternyata mereka adalah teman-teman Satria semasa sekolah dulu.
“heii satria, sudah lama kita tidak berjumpa semenjak lulus sekolah . Bagaimana kabar mu, apa kau sudah resmi sekarang menjadi seorang raja ?” ucap salah satu di antara mereka.
“hahaaa ... kau ini bisa saja “ balas Satria
“tapi Satria , siapakah pemuda disamping kau ini ?” tanya salah satu dari gerombolan tersebut.
“ohh kenalkan dia namanya Husen sahabat kecil ku .” ucap Satria mengenalkan husen kepada teman-teman nya. Dan Husen pun mulai memperkenal kan diri nya sambil berjabat tangan.
“kenal kan namaku Husen , aku adalah teman nya Satria . Senang bertemu dengan kalian.” Ucap Husen , tapi uluran tangan nya tidak ada yang menyambut, sampai salah satu diantara mereka berkata yang menyebab kan perasaan Husen tersinggung.
“ohh jadi ini Husen yang kau ceritakan itu ya Satria . Tampan sih tapi dia tidak sederajat dengan kita , dia tidak berpendidikan dan miskin, untuk apa kau ajak dia kesini Satria ?” ucap salah satu gadis yang ada di sana .
“hei kau tak boleh berkata seperti itu .” ucap Satra mencoba untuk membela Husen. Tapi Husen hanya diam saja karna ia berfikir apa yang di ucap kan gadis tersebut ada benarnya.
Setelah itu Husen langsung pamit untuk keluar sebentar . Tapi ternyata ia malah pulang kerumah nya , ditengah jalan ia masih kepikiran dengan perkataan gadis tersebut sampai-sampai ia tidak sadar kalau ia telah menabrak seorang nenek-nenek yang membuat nenek tersebut terjatuh.
Husen pun segera menolong nenek tersebut dan meminta maaf karna tidak melihat jalan sehingga ia menabrak nenek tadi. Tapi Husen bingung kenapa nenek itu masih diluar sedang kan sekarang mungkin sudah larut malam. Karna penasaran ia pun bertanya.
“sedang apa nenek di luar begini, apa tidak ada keluarga nenek yang mencari ?” tanya satria.
“nenek tinggal sendiri nak, kebetulan nenek sedang mencari makan tapi nenek tidak punya uang, nenek sudah tidak makan dari dua hari yang lalu” kata nenek tersebut. Karna merasa kasihan Husen pun membantu nenek tersebut, beruntung ia masih punya uang .
“nek ini saya ada sedikit uang , mohon diterima ya nek, semoga cukup untuk membeli makan nenek” ucap Husen.
“terima kasih ya nak kau sangat baik. Aku tau kau tidak berasal dari kalangan orang berada tapi kau memiliki hati yang sangat baik. Berbeda dengan orang-orang yang ada di acara pesta di sana , mereka hanya mementingkan kepentingan diri sendiri .” ucap nenek itu sambil menerima uang yang diberikan Husen, Husen hanya menanggapi perkataan nenek itu dengan tersenyum.
“oiya nak, nenek punya sesuatu untuk mu.” Ucap nenek tersebut sambil mengeluarkan cermin tua yang dengan hiasan ypang sangat antik.
“ apa ini nek ?” tanya Husen sambil menerima cermin pemeberian nenek itu.
“ini adalah cermin permohonan, kau bisa menggunakan ini seperlu nya . Ingat nak, sesungguh nya apapun yang kau ucapkan pada cermin ini seperti kau sedang meludah ke atas.” Ucap nenek tersebut. Sedang kan Husen hanya fokus memperhatikan cermin tersebut sambil mendengar kan sang nenek. Tapi ketika Husen ingin mengucapkan terima kasih tiba-tiba sang nenek sudah menghilang, husen pun bingung dan langsun memilih untuk segera pulang.
Sesampai dirumah,Husen bergegas tidur sambil melihat cermin tersebut , ia memikir kan ucapan nenek tadi apakah benar atau tidak. Tanpa sadar Husen pun berucap pada bayangan nya di dalam cermin.
“andai aku punya kehidupan seperti Satria pasti sangat seru, apalagi punya ladang milik sendiri yang luas dan rumah yang mewah “ setelah berucap seperti itu Husen pun langsung menyadari diri nya sendiri kalau hal tersebut sangat mustahil.
Setelah nya Husen segara tidur dan meletakkan cermin tersebut disamping nya , dan tanpa husen sadari cermin tersebut bersinar.
Keesokan pagi nya Husen dikejutkan dengan kondisi rumah Husen yang bagaikan istana. Tidak hanya itu diluar tiba-tiba saja ada orang yang melaporkan kalau ia mendapatkan ladang dengan luas sekitar 3 hektar ,dan itu sangat membuat ia terkejut . Ia tidak menyangka kalau perkataan nya tadi malam itu menjadi kenyataan . Setelah itu banyak sekali warga yang berbondong bondong ingin menikahkan putri mereka dengan Husen karna selain tabiat nya yang baik sekarang Husen sudah kaya , dan Husen pu memilih seorang gadis yang berasal dari keluarga sederhana nama nya Dewi . Ia merupakan salah satu buruh yang bekerja di ladang nya pak bejo. Karna bagi Husen Dewi begitu sederhana dan baik hingga ia ingin mempersuntingkan Dewi.
Setelah kabar Husen yang mendadak kaya dan ia ingin mempersuntingkan salah satu gadis yang bernama Dewi itu heboh sampai-sampai kabar tersebut terdengar oleh sang raja dan anak nya yaitu Satria . Sang raja pun menyuruh anak nya untuk menemui Husen .
Setelah Satria sampai di kediaman Husen ia tertegun karna rumah husen begitu mewah dan bagus sangat berbanding terbalik dengan rumah lama nya. Sehingga ia pun segera menemui husen ke dalam kediaman nya tentang apa sebenarnya yang terjadi. Husen pun menceritakan semua nya dari ia yang pergi dari acara keduri tersebut, kemudian ia menabrak seorang nenek-nenek dan nenek tersebut memberikan nya sebuah cermin , sampai ia membuat permohonan dan permohonan itupun dikabulkan.
“ohh.. jadi karna cermin itu kau bisa kaya raya ya Husen?” tanya Satria meyakinkan sekali lagi. “ lantas sekarang mau kau apakan cermin tersebut ? “ tanya satria kepada Husen.
“seperti nya aku ingin mengembalikan cermin ini karna bagiku ini semua sudah cukup.” Ucap Husen.
Setelah itu Satria pun langsung pamit dan menceritakan segala nya kepada ayah nya . Ia pun berkata kepada ayah nya .
“wahai ayah sesungguh nya aku tidak suka kepad Husen yang sekarang , ia telah mmenjadi kaya raya bahkan sekarang ia ingin mempersunting kan Dewi . Kau tau kan kalau anak mu ini ingin sekali mempersuntingkan Dewi tapi malah di ambil oleh Husen “ adu satria kepada ayah nya .
“lantas kau ingin apa anak ku ?” tanya sang raja kepada anak nya , karna sungguh sang raja rela melakukan apapun demi anak semata wayang nya ini.
“aku ingin Husen hancur ayahanda” kata Satria penuh dendam.
“maka lakukanlah anakku” jawab sang raja.
Setelah sang ayah berkata seperti itu Satria pun langsung menyusun rencana nya bersama pengawal nya. Ia berniat ingin mencuri cermin sakti milik Husen nanti malam.
Malam haripun tiba Satria dan para pengawal nya langsung menuju ke tempat Husen, nampak dari luar seperti nya Husen sudah tidur maka dari itu langsung saja ia suruh pengawal nya untuk menjalankan aksi mereka sesuai rencana ,sebagian dari mereka mengikuti Satria ke dalam rumah nya Husen dan sebagian lagi berjaga diluar.
Setelah Satria berhasil masuk kedalam rumah Husen ia pun langsung pergi mencari dimana letak cermin tersebut, ternyata salah satu pengawal yang ikut dengan Satria mengatakan kalau cermin tersebut terletak di dalam kamar Husen . Satria pun segera pergi ke kamar Husen ia melihat Husen tengah tertidur pulas setelah berhasil mengambil cermin tersebut ia langsung pergi, tapi sebelum itu ternyata Husen terbangun dan betapa kaget nya Husen karna melihat Satria sedang mengambil cermin nya , karna aksi nya sudah ketahuan oleh Husen , Satria pun segera bergegas untuk pergi beserta pengawal nya ke istana nya. Bertepatan dengan itu Husen pun berusaha mengejar Satria.
Setelah satria sampai ke dalam kediaman nya ternyata Husen juga mengikuti nya kesana , hingga Satria meyuruh pengawal yang ada disana untuk menahan Husen . Husen pun masih tidak percaya dengan apa yang dilakukan oleh Satria. Hingga ia pun bertanya kepada Satria.
“kenapa kau melakukan ini kepada ku Satria, Apa yang kau ingin kan ?” tanya Husen.
“Satria kau tau, aku tidak suka dengan kondisi kau sekarang, kau hidup kaya raya bahkan sekarang ku dengar kau ingin mempersunting gadis yang bernama Dewi. Asal kau tau aku menyukai gadis tersebut. Tapi kau malah merebut nya dariku , maka dari itu aku melakukan ini kepadamu. Lagipula kau sendiri yang bilang kalau semua ini berkat cermin ini, maka dari itu aku akan menghancurkan mu dengan cermin ini. “ penjelasan Satria begitu panjang.
“wahai sahabat ku sesungguh nya apa yang kau lakukan ini sungguh sia-sia.” Kata Husen.
Satria tidak memperdulikan ucapan Husen , ia pun langsung mengarahkan cermin tersebut ke arah nya dan mengucapkan.
“ wahai cermin ajaib aku ingin kehidupan Husen hancur seperti sebelum nya bahkan aku harap lebih dari itu, maka kabulkan lah permohonan ku ini wahai cermin” ucap satria . Setelah itu Husen masih berusaha mengatakan kepada Satria karna memang sungguh jika kau mengaharapkan hal yang baik maka kau akan mendapat nya dan jika kau mengharapkan hal yang buruk sekalipun itu untuk orang lain maka kau akan terkena imbas nya .
Tak lama setelah itu, tiba-tiba saja mendadak datang gempa yang sangat kuat, saking kuat nya gempa tersebut seolah-olah ingin menghancurkan istana itu. Karna panik seluruh orang berusaha untuk menyelamatkan nyawa nya begitupula dengan Husen , namun tidak dengan Satria ia mengerahkan seluruh pengawal yang ada disana untuk menolong nya menyelamatkan harta nya begitupula dengan sang raja. Tapi takdir berkata lain ketika Satria ,raja, dan para pengawal ingin keluar, bangunan tersebut terlanjur hancur hingga meninmpa orang yang ada didalam sana membuat mereka tewas seketika. Kecuali dengan Husen ia berhasil keluar dari kerajaan tersebut.
Sekarang Husen sangat menyayangkan perbuatan sahabat satu nya itu ia terkubur bersama cermin ajaib itu, sungguh rasa iri dapat menghancurkan segala nya.